SDN PANDULANGAN

SDN PANDULANGAN
PAPAN INFORMASI

Kejuaraan futsal tingkat SD/MI dalam acara ulang tahun SMPN 1 AMUNTAI

Unknown | 2:04:00 AM | 0 komentar
Kejuaraan futsal tingkat SD dalam acara perayaan hari ulang tahun SMPN 1 Amuntai, dalam acara ini anak-anak sangat antusias, mereka melakukan yang terbaik, dan sebelum bertanding mereka diberi bekal agar tidak kecewa dengan apapun hasil pertandingannya, yang penting sudah memberikan yang terbaik dan membawa nama sekolah, yang terpenting dalam kegiatan ini adalah ilmu pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang mereka dapatkan . Kegiatan olahraga seperti ini tentu menunjang minat anak untuk terus mengasah kemampuannya, semoga kedepannya tidak hanya bola yang dapat SDN Pandulangan ikuti tetapi juga bidang yang lain seperti seni ataupun karya ilmiah.

Kegiatan Sosialisasi Gizi SDN Pandulangan

Unknown | 6:58:00 PM | 0 komentar




Sarana dan Prasarana SDN Pandulangan

Unknown | 6:45:00 PM | 0 komentar
Papan nama Sekolah SDN Pandulangan
 Profil Sekolah SDN Pandulangan
 Bangunan SDN Pandulangan
 Perpustakaan SDN Pandulangan
 Ruang Guru SDN Pandulangan
 Ruang Kepala Sekolah SDN Pandulangan
 Ruang UKS SDN Pandulangan
 Ruang Kelas SDN Pandulangan
 Ruang Kelas SDN Pandulangan
Ruang Kelas SDN Pandulangan

kegiatan SDN Pandulangan

Unknown | 8:04:00 PM | 0 komentar
Kegiatan senam SDN Pandulangan
Unknown | 8:22:00 PM | 0 komentar
ALHAMDULILLAH PUJI SYUKUR KEHADIRAT ALLAH SWT
anak anak SDN Pandulangan dinyatakan lulus semua
semoga walaupun sudah tidak lagi berada di sekolah kami, kami seluruh Bapa dan Ibu selalu mendoaakan kalian semuga kalian menjadi orang yang sukses yang berguna bagi bangsa dan negara ini dimasa yang akan datang, berhenti disekolah ini bukan berhenti sekolah selamanya melainkan kalian akan dituntut melanjutkan kesekolah lanjutan yang lebih tinggi mendapatkan teman dan pengalaman yang baru di sekolah yang baru, jadilah sosok yang bersahaja dan cerdas.
.
.
berikut nama nama

TUJUAN EXTRA KURIKULER KEAGAAMAAN DI SEKOLAH DASAR

Unknown | 7:55:00 PM | 0 komentar

Tujuan Kagiatan Ekstrakurikuler keagamaan di Sekolah Dasar bertujuan sebagai berikut: Meningkatkan keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia peserta didik. Meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari peserta didik. Menumbuhkan keingintahuan peserta didik terhadap hal-hal baru dan mendorong mereka untuk lebih bereksplorasi dalam membangun kepercayaan diri. Mendorong dan membiasakan peserta didik dalam pembinaan akhlak mulia sesuai dengan nilai-nilai agama. Menumbuhkembangkan potensi, minat dan bakat yang dimiliki peserta didik berkaitan dengan kegiatan keagamaan. Memfasilitasi minat dan bakat peserta didik serta memberikan kesempatan untuk berlatih dan berkarya dalam bidang keagamaan. Meningkatkan kedisiplinan diri dan pemanfaatan waktu di luar jam pembelajaran. Manfaat Kegiatan ekstrakurikuler keagamaan yang diselenggarakan Sekolah Dasar diharapkan bermanfaat bagi peserta didik, pengembangan kurikulum, sekolah, maupun bagi masyarakat luas. Secara terinci manfaat kegiatan ekstrakurikuler sebagai berikut : Bagi peserta didik : Memberikan kesempatan kepada peserta didik bagi pemantapan ketertarikan dan keterikatannya terhadap nilai-nilai agama yang dianutnya. Memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam melatih dan mengamalkan nilai-nilai agama yang diterima di bangku kelas. Memberikan kesempatan kepada peserta didik berlatih secara praktis dalam hal kepemimpinan, persahabatan, kerjasama, dan kemandirian Membangun semangat dan mentalitas belajar dan bersekolah. Memberikan ruang pengembangan diri bagi peserta didik yang berorientasi pada pembentukan manusia Cerdas Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, Kinestetis dan Estetis. Memberikan kesempatan bagi peserta didik berinteraksi dalam kehidupan bermasyarakat. Menumbuhkan sikap kreatif dan inovatif peserta didik dalam pengembangan diri. Bagi pengembangan kurikulum : Memperkaya materi kurikulum pendidikan agama di sekolah dasar. Mengeksplorasi pengalaman belajar baru yang menunjang kurikulum. Bagi masyarakat : Membantu masyarakat dalam mewujudkan generasi berakhlak mulia. Tersedianya kegiatan keagamaan di sekolah dasar yang memenuhi harapan dan kebutuhan masyarakat. Bagi sekolah : Membantu promosi sekolah pada masyarakat. Meningkatnya daya saing sekolah. Tumbuhnya budaya sekolah yang berorientasi akhlak mulia. Meningkatnya partisipasi stakeholder dalam kegiatan ekstrakulikuler keagamaan.

MENDIDIK ANAK PERLU DIKEMBANGKAN PADA USIA DINI

Unknown | 8:04:00 PM | 0 komentar
Jangan anggap enteng pendidikan dini. Riset terbaru yang dilakukan Bank Dunia menunjukkan negara yang sukses di pendidikan usia dini akan meraup manfaat dalam jangka panjang. Konsep pendidikan dini termasuk kategori pendidikan dasar yang kini menjadi sasaran banyak negara di dunia.
Dalam sebuah konferensi global yang disponsori DFAT Australia di Jakarta pada Maret lalu, ada sekitar 100 pakar pendidikan dari seluruh dunia dalam konferensi bertajuk ”Learning for All: Shared Principles for Equitable and Excellent Basic Education Systems”.
Mereka membahas berbagai isu pendidikan dasar, terutama kaitan pendidikan dini dengan skor PISA (Programme for International Student Assessment) yang diselenggarakan kelompok negara maju Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).
Dari skor PISA 2015, anak yang mengikuti pendidikan anak usia dini (PAUD) nilainya lebih tinggi 57 poin—di atas rata-rata internasional yang 42 poin. Suatu bukti efek dari PAUD terhadap prestasi siswa. Sayangnya, ada 28 persen siswa di Indonesia tidak pernah ikut PAUD, jumlah kelima terbanyak di antara negara-negara lain yang mengikuti tes PISA.
Abai pada PAUD
Menerka efek PAUD terhadap PISA memerlukan studi yang lebih mendalam agar kita tidak terlalu cepat menyimpulkan. Menurut studi Bank Dunia, PAUD membuat sang anak ”siap” bersekolah. Kesiapan ini hanya dapat diperoleh dari pendidikan sebelum taman kanak-kanak ataupun TK.
Dari hasil PISA, anak yang mengalami pendidikan dini tersebut posisinya 1,4 tahun di depan dari anak yang tidak pernah mengenyam pendidikan dini.Selain itu, berdasarkan studi Brickman dkk (2016), prestasi dan pertumbuhan intelektual anak-anak di pedesaan yang mengikuti PAUD dalam beberapa jam selama 2 tahun juga sangat meningkat secara signifikan.
Masalahnya, pendidikan kita selama ini adalah relatif ”abai” terhadap periode anak balita saat mereka belum masuk sekolah formal. Baru pada masa pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, pembinaan pendidikan keluarga dan PAUD masuk ke Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Keluarga adalah ”sekolah” bagi anak saat baru lahir hingga menjelang TK; kebanyakan anak Indonesia justru langsung masuk SD karena keterbatasan jumlah PAUD, TK, dan keuangan. Jadi, ada rentang usia hingga 6 tahun di mana sang anak tidak mengalami pendidikan yang semestinya. Kondisi ini menjadi berisiko, karena mayoritas pendidikan orangtua adalah masih setingkat SD.
Lebih parah lagi, para orangtua ini relatif belum siap benar menjadi orangtua karena dulunya tidak memiliki orangtua yang bisa menjadi panutan. Komplet sudah masalah ketidaksiapan anak-anak kita ini masuk sekolah formal. Padahal, soal pemahaman nilai-nilai etika, moral, karakter, dan kejujuran itu dimulai di keluarga, di saat anak-anak masih belia dan dalam pangkuan ayah-bundanya.
Kalau kita sekarang sibuk dengan pendidikan karakter di SD dan seterusnya, itu ibarat menegakkan benang basah. Karakter anak sudah terbentuk sehingga lebih sulit mengubah.
Masuk PAUD juga bukan jaminan anak berprestasi di tingkat selanjutnya. Hal ini akibat salah kaprah dalam seleksi masuk TK dan SD yang sudah menuntut anak menguasai—tidak sekadar memahami—kompetensi baca, tulis, hitung (calistung). Akibatnya, tak jarang kita temui PAUD yang sudah mengajarkan materi-materi calistung secara intensif.
Sekolah yang membahagiakan
Bebaskan anak-anak yang masuk PAUD untuk bermain bersama teman sebayanya, menjelajahi dunia baru yang ada di luar rumah keluarganya, dan mengendalikan pikiran dan emosinya secara baik. Kita bisa belajar dari Singapura yang bahkan mulai mendorong keberadaan happy schools yang menghapuskan kompetisi nilai dan menganjurkan kompetensi bekerja sama. Ini diterapkan tidak hanya di PAUD, tetapi juga sampai perguruan tinggi.
Berbekal Manifesto for Positive Education, negeri-kota tetangga ini menekankan keseimbangan antara prestasi akademik dan potensi pertumbuhan anak. Sukses itu dapat diraih tanpa harus mengorbankan kewarasan jiwa dan raga.
Menurut Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa, sekolah sebaiknya bertujuan membahagiakan anak. Menurut Socrates, bahagia itu dapat diajarkan di sekolah yang merupakan masyarakat mikrokosmos. Anak dapat belajar mengenai nilai-nilai etika dan moral, keterampilan, dan kelakuan ditambah interaksi dengan teman sebayanya. Hubungan sosial inilah yang menurut Khonghucu menjadi ”sumber” kebahagiaan.
Lebih jauh lagi, Aristoteles menyatakan kebahagiaan itu tergantung kemampuan anak mengelola karakternya dalam pertemanan, menerapkan rasa keadilan, dan menjadi warga negara yang baik. Menurut Johann Pestalozzi yang dikenal sebagai ”bapak pedagogi modern”, mendidik harus fokus ke anak secara utuh (whole child) agar dapat mencapai hasil yang lebih jauh dari sekadar prestasi akademik, tetapi juga pertumbuhan fisik, mental, dan psikologi anak.
Dengan kata lain, kita mendidik tiga elemen: head (kognitif), heart (emosi), dan hand (fisik). Pemikir Jepang, Tsunesaburo Makiguchi, menyebutkan bahwa pendidikan dianggap berhasil kalau mampu membimbing anak menjadi terdidik dalam meraih kebahagiaannya.
Studi biaya dan manfaat yang dilakukan oleh Nakajima dkk (2016) menunjukkan yang paling efektif adalah bila anak masuk kelompok bermain atau PAUD pada usia 3-4 tahun dan lanjut ke TK pada usia 5-6 tahun. Pengamatan yang lain dari Harry Patrinos dkk (2016) dan Bank Dunia adalah tidak cukup efektivitas biaya dan efeknya, tetapi sudah saatnya penyelenggaraan PAUD memperhatikan mutu, yaitu pendanaan yang cukup, kurikulum yang seimbang, pegawai yang terlatih, dan digaji dengan baik, serta pendataan yang berkelanjutan agar program dapat selalu diperbaiki.
Peran pemerintah—pusat dan daerah—serta masyarakat sama pentingnya dalam memonitor PAUD agar pendidikan ini tidak sekadar ada, tetapi juga berjalan dengan benar.
Studi yang dilakukan Hasan dkk (2013), PAUD memiliki efek besar ke anak-anak, terutama mereka yang datang dari keluarga miskin. Ada lima aspek yang secara nyata naik, yaitu kesehatan fisik dan jiwa, kompetensi sosial, kematangan emosi, perkembangan bahasa dan kognitif, serta komunikasi dan pengetahuan umum. Hal ini sesuai dengan pandangan John Locke, pemikir pendidikan asal Inggris, yang menyatakan pendidikan harus merangsang pertumbuhan fisik, mental, dan spiritual anak.
Oleh sebab itu, anak yang disiapkan dengan baik sebelum masuk ke sistem pendidikan formal mulai SD dan seterusnya akan tumbuh dan berkembang secara maksimal. Tidak hanya anak kita akan memiliki skor PISA dan ujian nasional yang tinggi, tetapi juga pribadi yang terdidik, berkarakter, dan bahagia.

ARTIKEL ANAK DIDIDIK UNTUK MENALAR DENGAN HATI NURANI

Unknown | 7:51:00 PM | 0 komentar
Setiap peradaban menunjukkan tingkat ilmu pengetahuan melalui cara hidup, teknologi keseharian, dan aspirasi mereka tentang kehidupan dan alam. Kemampuan memprediksi adalah tulang punggung kemajuan peradaban. Kemampuan ini adalah hasil dipahaminya hubungan sebab akibat dalam proses investigasi saintifik.
Sains adalah badan usaha raksasa, suatu enterprise, yang dilaksanakan oleh manusia dari generasi ke generasi dengan produk berupa ilmu pengetahuan, tentang dirinya, tentang alam, dan hubungan keduanya. Sains memaksa pekerjanya secara rasional menganalisis bukti ilmiah serta mengonstruksi dan menguji pemikiran obyektif tentangnya.
Manusia mengaspirasi masa depan untuk skala waktu yang jauh lebih panjang daripada penghuni Bumi lainnya yang hanya dapat menyiapkan kebutuhan hidup untuk esok atau musim berikutnya. Manusia ingin maju dan berkembang, tidak sekadar bertahan hidup.
Selain kemampuan memprediksi dan menanggulangi masalah, sains yang tumbuh semakin kokoh menawarkan inovasi kreatif. Semua teknologi pendukung kehidupan modern sekarang berfondasikan sains. Kemajuan dalam science, technology, engineering, mathematics (STEM) dipacu terus untuk memenuhi ambisi yang sebagian memang didorong kebutuhan. Ada rangkaian kerja teramat panjang antara produk teknologi yang dimanfaatkan konsumen dan sains yang mendasarinya.
Namun, kesenjangan pengetahuan menimbulkan ketidakpedulian akut. Peningkatan daya beli membuat masyarakat tidak ketat memilih konsumsi. Tidak ada upaya berhemat demi kelangsungan hidup Bumi beserta segala penghuninya.
Dalam berbagai konteks manusia semakin terhubung satu sama lain dan semakin terekspos pada lingkungan alamnya. Namun, ironisnya keterhubungan tidak menutup kesenjangan pemahaman hubungan kausal ini.
Manusia tidak lagi mengerem nafsunya memperluas aset melebihi keperluan wajar. Selain tidak bertanggung jawab secara ekonomi, tindakan ini juga merupakan perwujudan ketidakpekaan terhadap tatanan hidup bersama suatu bangsa. Harga tanah pun  melonjak tak lagi terjangkau rakyat banyak dan sawah sumber pangan berubah menjadi pemakaman mewah.
Peningkatan kebutuhan
Yang juga tidak banyak disadari adalah peningkatan jumlah konsumen dimungkinkan oleh penurunan biaya produksi akibat otomatisasi pada sektor industri sehingga harga produk menjadi lebih murah.
Prediksi pekerjaan untuk dekade mendatang mengindikasikan peningkatan 16-60 persen kebutuhan tenaga kerja yang memiliki kompetensi tinggi dalam STEM. Konsekuensinya sangat berat jika kita tidak menyegerakan peningkatan hasil pendidikan STEM.
Komponen STEM telah lama mewujud dalam kurikulum pendidikan kita, mulai dari tingkat dasar hingga tertier. Namun, efikasinya masih rendah. Ini terlihat pada jauh dari optimalnya berbagai fungsi kehidupan. Bisa jadi ini menjelaskan landainya kurva kenaikan PDB terhadap jumlah waktu pendidikan.
Untuk dapat menikmati bonus demografi 2010-2030, sangat penting efikasi pendidikan STEM ditingkatkan, terutama sejak tingkat sekolah menengah, di seluruh pelosok Indonesia tidak hanya di kota-kota besar.
Mereka yang harus bisa mengangkat ekonomi Indonesia dalam selang waktu sangat sempit itu dan memastikan gradien positif kuat untuk menjamin ekonomi Indonesia tidak merosot akibat bertambahnya penduduk.
Peran sentral perguruan tinggi adalah ke atas menggali, membangun ilmu pengetahuan, dan menciptakan sumber daya manusia andal; ke arah lateral menjadi anchor institution bagi kemajuan kota yang menjadi lokasi perguruan tinggi. Dalam menciptakan sumber daya manusia, lingkungan akademia perlu menghidupkan semangat berbakti kepada bangsa melalui pelayanan terhadap kepentingan masyarakat banyak.
Kerja sama sinergis antara perguruan tinggi, pemerintah, dan korporasi diperlukan agar ketimpangan tidak berkelanjutan, agar investasi pendidikan kembali dalam bentuk pembangunan Indonesia yang lebih adil.
Korporasi harus menyiapkan diri untuk dapat menyerap tenaga-tenaga baru ini. Termasuk di dalam tanggung jawab korporasi adalah menciptakan sistem kerja yang kondusif untuk menyertakan perempuan dalam workforce (kekuatan kerjanya).
Generasi muda yang andal ini tidak akan hanya mengisi kebutuhan tenaga kerja, tetapi dengan memanfaatkan jejaring kerja dan sumber pengetahuan yang luas, mereka juga dapat menjadi emerging power yang memunculkan kreasi inovatif sebagai tawaran solusi terobosan bagi banyak tantangan kehidupan modern yang mengutamakan keberlangsungan (sustainability).
Generasi muda ini akan demikian terlibat dalam kemajuan yang jelas memerlukan kemampuan berpikir rasional. Harapannya, berpikir rasional menjadi pola berpikir masyarakat. Kita ingat,   kehidupan modern menjadikan keberlangsungan bersama sebagai tantangan utama. Oleh karena itu, pola pikir rasional modern akan menjadikan keberlangsungan bersama sebagai variabel penting terutama dalam perilaku yang lebih empatik terhadap kebutuhan lingkungan.
Rumah rujukan
Perguruan tinggi menjadi rumah rujukan bagi masyarakat untuk mengukur keabsahan ilmu pengetahuan. Seberapa baik sains dipercaya dan dihidupkan dalam perilaku masyarakat amat bergantung pada keberhasilan akademia menyajikan sains.
Dalam situasi terkini, ketika masyarakat belum siap menghadapi agresi berita palsu dan distorsi interpretasi saintifik atas bukti pengamatan, para akademisi harus proaktif memberdayakan nalar masyarakat dalam mencerna informasi.
Berita palsu dan narasi sains yang terdistorsi bukan hadir karena kenaifan, melainkan dengan agenda gelap yang tidak ingin kebenaran saintifik mengungkapnya. Misalnya, penolakan terhadap bukti bahwa kegiatan manusia adalah penyebab utama pemanasan global karena tidak mau meninggalkan keuntungan dari tradisi pemanfaatan bahan bakar fosil untuk listrik.
Kondisi sudah genting, tetapi masih terlalu banyak penduduk dunia yang tidak menyadari, atau lebih buruk lagi tidak mau tahu, bahwa dirinya adalah salah satu penyumbang masalah.
Dorongan utama March for Science baru-baru ini adalah untuk menjadikan sains sebagai masukan krusial dalam mengelola dunia ini untuk kepentingan jangka panjang, bukan keuntungan sesaat untuk pihak-pihak tertentu, dan untuk menyadarkan akan daya universal yang sains tawarkan kepada orang yang memahaminya.

Juknis BOS SD SMP SMA SMK 2017 sesuai Permendikbud

Unknown | 7:40:00 PM | 0 komentar


Update informasi terbaru mengenai Juknis BOS 2017 untuk SD SMP SMA SMK sesuai dengan Permendikbud Nomor 8 Tahun 2017 yang ditetapkan pada tanggal 22 Februari 2017, silahkan lihat pada link di bawah ini:

Permendikbud Nomor 8 Tahun 2017 Tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah (BOS)


Di bawah ini merupakan berkas-berkas terkait dengan BOS:

Berikut ini adalah berkas Juknis BOS 2017 untuk SD SMP SMA SMK. Ada beberapa berkas yang berhubungan dengan Juknis BOS 2017 untuk SD SMP SMA SMK. Berkas-berkas ini ditujukan untuk diketahui oleh Guru, Kepala Sekolah dan lain-lain di seluruh SD/SMP/SMP Satap/SMA/SMA Satap/SMK, dan SDLB/ SMPLB/SMALB/SLB baik negeri maupun swasta yang sudah terdata dalam sistem Data Pokok Pendidikan Dasar dan Menengah (Dapodikdasmen) dan berhak menerima dana BOS sesuai ketentuan.
Juknis BOS 2017 untuk SD SMP SMA SMK
Juknis BOS 2017 untuk SD SMP SMA SMK


Berikut ini adalah Draf Final Juknis BOS SD SMP SMA SMK 2017. Dikarenakan masih bersifat draf, maka juknis ini masih dimungkinkan akan ada perubahan dari Kemdikbud.

    Download Draf Juknis BOS SD SMP SMA SMK 2017

    Selengkapnya mengenai susunan dan isi berkas Draf Juknis BOS SD SMP SMA SMK 2017 ini silahkan lihat pada file preview atau unduh pada link di bawah ini:

    Draf Juknis BOS SD SMP SMA SMK 2017


    Download File:
    http://zo.ee/4R5I

    Demikian yang bisa kami sampaikan mengenai keterangan berkas dan share file Juknis BOS 2017 untuk SD SMP SMA SMK. Semoga bisa bermanfaat dan menjawab pencarian anda seputar juknis BOS SD 2017, juknis BOS 2017 SMP, download juknis BOS 2017, juknis BOS 2017 SMK, juknis BOS 2017 pdf, juknis BOS 2017 SMA, draf juknis BOS 2017, juknis BOS SD 2017 pdf dan lain-lain.
    Sumber: BOS - Kemdikbud

    Sebagai referensi lainnya terkait dengan Juknis BOS 2017 untuk SD SMP SMA SMK. Berikut ini berkas-berkas yang berhubungan dengan Juknis BOS diantaranya:
    1. PMK Nomor 187/PMK.07/2016 yang diterbikan pada tanggal 2 Desember 2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 48/PMK.07/2016 Tentang Pengelolaan Transfer Ke Daerah dan Dana Desa
    2. Juknis Dana BOS 2017  Sesuai SE Mendagri No. 910/106/SJ Terkait Dana BOS SD dan SMP; Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 910/106/SJ tentang Petunjuk Teknis Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan serta Pertanggungjawaban Dana Bantuan Operasional Sekolah Satuan Pendidikan Negeri yang Diselenggarakan oleh Kabupaten/Kota pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
    3. Juknis Dana BOS 2017 sesuai  SE Mendagri No. 903/1043/SJ Terkait Dana BOS SMA / SMK; Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 903/1043/SJ tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah Satuan Pendidikan Menengah Negeri dan Satuan Pendidikan Khusus Negeri yang Diselenggarakan Pemerintah Provinsi pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
    Download File:


    Juknis BOS 2016 SD SMP SMA SMK
    Sebagai perbandingan, berikut ini Petunjuk Teknis atau Juknis BOS 2016 yaitu Permendikbud Nomor 16 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia atau Permendikbud Nomor  80 Tahun 2015 Tentang Pentunjuk Teknis dan Pertanggungjawaban Keuangan Dana bantuan Operasional Sekolah. Berkas ini terdiri dari:
    1. Lampiran 1 Petunjuk Teknis atau Juknis BOS 2016 untuk SD dan SMP
    2. Lampiran 2 Petunjuk Teknis atau Juknis BOS 2016 untuk SMA
    3. Lampiran 3 Petunjuk Teknis atau Juknis BOS 2016 untuk SMK

    Berita Nasional

    SEPUTAR SEPAKBOLA

    INFORMASI PNS

    Berita Borneo

    Contact Form

    Name

    Email *

    Message *

     
    Support : Creating Website | Sugeng Wijaya Template | Kepengen Belajar
    Copyright © 2011. SDN PANDULANGAN - All Rights Reserved
    Template Modify by Creating Website
    Proudly powered by Blogger