Kejuaraan futsal tingkat SD dalam acara perayaan hari ulang tahun SMPN 1 Amuntai, dalam acara ini anak-anak sangat antusias, mereka melakukan yang terbaik, dan sebelum bertanding mereka diberi bekal agar tidak kecewa dengan apapun hasil pertandingannya, yang penting sudah memberikan yang terbaik dan membawa nama sekolah, yang terpenting dalam kegiatan ini adalah ilmu pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang mereka dapatkan . Kegiatan olahraga seperti ini tentu menunjang minat anak untuk terus mengasah kemampuannya, semoga kedepannya tidak hanya bola yang dapat SDN Pandulangan ikuti tetapi juga bidang yang lain seperti seni ataupun karya ilmiah.
Kejuaraan futsal tingkat SD/MI dalam acara ulang tahun SMPN 1 AMUNTAI
Unknown | 2:04:00 AM | 0
komentar
Kegiatan Sosialisasi Gizi SDN Pandulangan
Unknown | 6:58:00 PM | 0
komentar
Sarana dan Prasarana SDN Pandulangan
Unknown | 6:45:00 PM | 0
komentar
Papan nama Sekolah SDN Pandulangan
Profil Sekolah SDN Pandulangan
Bangunan SDN Pandulangan
Perpustakaan SDN Pandulangan
Ruang Guru SDN Pandulangan
Ruang Kepala Sekolah SDN Pandulangan
Ruang UKS SDN Pandulangan
Ruang Kelas SDN Pandulangan
Ruang Kelas SDN Pandulangan
Ruang Kelas SDN Pandulangan
Profil Sekolah SDN Pandulangan
Bangunan SDN Pandulangan
Perpustakaan SDN Pandulangan
Ruang Guru SDN Pandulangan
Ruang Kepala Sekolah SDN Pandulangan
Ruang UKS SDN Pandulangan
Ruang Kelas SDN Pandulangan
Ruang Kelas SDN Pandulangan
Ruang Kelas SDN Pandulangan
kegiatan SDN Pandulangan
Unknown | 8:04:00 PM | 0
komentar
Unknown | 8:22:00 PM | 0
komentar
ALHAMDULILLAH PUJI SYUKUR KEHADIRAT ALLAH SWT
anak anak SDN Pandulangan dinyatakan lulus semua
semoga walaupun sudah tidak lagi berada di sekolah kami, kami seluruh Bapa dan Ibu selalu mendoaakan kalian semuga kalian menjadi orang yang sukses yang berguna bagi bangsa dan negara ini dimasa yang akan datang, berhenti disekolah ini bukan berhenti sekolah selamanya melainkan kalian akan dituntut melanjutkan kesekolah lanjutan yang lebih tinggi mendapatkan teman dan pengalaman yang baru di sekolah yang baru, jadilah sosok yang bersahaja dan cerdas.
.
.
berikut nama nama
anak anak SDN Pandulangan dinyatakan lulus semua
semoga walaupun sudah tidak lagi berada di sekolah kami, kami seluruh Bapa dan Ibu selalu mendoaakan kalian semuga kalian menjadi orang yang sukses yang berguna bagi bangsa dan negara ini dimasa yang akan datang, berhenti disekolah ini bukan berhenti sekolah selamanya melainkan kalian akan dituntut melanjutkan kesekolah lanjutan yang lebih tinggi mendapatkan teman dan pengalaman yang baru di sekolah yang baru, jadilah sosok yang bersahaja dan cerdas.
.
.
berikut nama nama
TUJUAN EXTRA KURIKULER KEAGAAMAAN DI SEKOLAH DASAR
Unknown | 7:55:00 PM | 0
komentar
Tujuan Kagiatan Ekstrakurikuler keagamaan di Sekolah Dasar bertujuan sebagai berikut: Meningkatkan keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia peserta didik. Meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari peserta didik. Menumbuhkan keingintahuan peserta didik terhadap hal-hal baru dan mendorong mereka untuk lebih bereksplorasi dalam membangun kepercayaan diri. Mendorong dan membiasakan peserta didik dalam pembinaan akhlak mulia sesuai dengan nilai-nilai agama. Menumbuhkembangkan potensi, minat dan bakat yang dimiliki peserta didik berkaitan dengan kegiatan keagamaan. Memfasilitasi minat dan bakat peserta didik serta memberikan kesempatan untuk berlatih dan berkarya dalam bidang keagamaan. Meningkatkan kedisiplinan diri dan pemanfaatan waktu di luar jam pembelajaran. Manfaat Kegiatan ekstrakurikuler keagamaan yang diselenggarakan Sekolah Dasar diharapkan bermanfaat bagi peserta didik, pengembangan kurikulum, sekolah, maupun bagi masyarakat luas. Secara terinci manfaat kegiatan ekstrakurikuler sebagai berikut : Bagi peserta didik : Memberikan kesempatan kepada peserta didik bagi pemantapan ketertarikan dan keterikatannya terhadap nilai-nilai agama yang dianutnya. Memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam melatih dan mengamalkan nilai-nilai agama yang diterima di bangku kelas. Memberikan kesempatan kepada peserta didik berlatih secara praktis dalam hal kepemimpinan, persahabatan, kerjasama, dan kemandirian Membangun semangat dan mentalitas belajar dan bersekolah. Memberikan ruang pengembangan diri bagi peserta didik yang berorientasi pada pembentukan manusia Cerdas Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, Kinestetis dan Estetis. Memberikan kesempatan bagi peserta didik berinteraksi dalam kehidupan bermasyarakat. Menumbuhkan sikap kreatif dan inovatif peserta didik dalam pengembangan diri. Bagi pengembangan kurikulum : Memperkaya materi kurikulum pendidikan agama di sekolah dasar. Mengeksplorasi pengalaman belajar baru yang menunjang kurikulum. Bagi masyarakat : Membantu masyarakat dalam mewujudkan generasi berakhlak mulia. Tersedianya kegiatan keagamaan di sekolah dasar yang memenuhi harapan dan kebutuhan masyarakat. Bagi sekolah : Membantu promosi sekolah pada masyarakat. Meningkatnya daya saing sekolah. Tumbuhnya budaya sekolah yang berorientasi akhlak mulia. Meningkatnya partisipasi stakeholder dalam kegiatan ekstrakulikuler keagamaan.
MENDIDIK ANAK PERLU DIKEMBANGKAN PADA USIA DINI
Unknown | 8:04:00 PM | 0
komentar
Jangan anggap enteng pendidikan dini.
Riset terbaru yang dilakukan Bank Dunia menunjukkan negara yang sukses
di pendidikan usia dini akan meraup manfaat dalam jangka panjang. Konsep
pendidikan dini termasuk kategori pendidikan dasar yang kini menjadi
sasaran banyak negara di dunia.
Dalam sebuah konferensi global yang
disponsori DFAT Australia di Jakarta pada Maret lalu, ada sekitar 100
pakar pendidikan dari seluruh dunia dalam konferensi bertajuk ”Learning
for All: Shared Principles for Equitable and Excellent Basic Education
Systems”.
Mereka membahas berbagai isu pendidikan
dasar, terutama kaitan pendidikan dini dengan skor PISA (Programme for
International Student Assessment) yang diselenggarakan kelompok negara
maju Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).
Dari skor PISA 2015, anak yang mengikuti
pendidikan anak usia dini (PAUD) nilainya lebih tinggi 57 poin—di atas
rata-rata internasional yang 42 poin. Suatu bukti efek dari PAUD
terhadap prestasi siswa. Sayangnya, ada 28 persen siswa di Indonesia
tidak pernah ikut PAUD, jumlah kelima terbanyak di antara negara-negara
lain yang mengikuti tes PISA.
Abai pada PAUD
Menerka efek PAUD terhadap PISA
memerlukan studi yang lebih mendalam agar kita tidak terlalu cepat
menyimpulkan. Menurut studi Bank Dunia, PAUD membuat sang anak ”siap”
bersekolah. Kesiapan ini hanya dapat diperoleh dari pendidikan sebelum
taman kanak-kanak ataupun TK.
Dari hasil PISA, anak yang mengalami
pendidikan dini tersebut posisinya 1,4 tahun di depan dari anak yang
tidak pernah mengenyam pendidikan dini.Selain itu, berdasarkan studi
Brickman dkk (2016), prestasi dan pertumbuhan intelektual anak-anak di
pedesaan yang mengikuti PAUD dalam beberapa jam selama 2 tahun juga
sangat meningkat secara signifikan.
Masalahnya, pendidikan kita selama ini
adalah relatif ”abai” terhadap periode anak balita saat mereka belum
masuk sekolah formal. Baru pada masa pemerintahan Joko Widodo-Jusuf
Kalla, pembinaan pendidikan keluarga dan PAUD masuk ke Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Keluarga adalah ”sekolah” bagi anak saat
baru lahir hingga menjelang TK; kebanyakan anak Indonesia justru
langsung masuk SD karena keterbatasan jumlah PAUD, TK, dan keuangan.
Jadi, ada rentang usia hingga 6 tahun di mana sang anak tidak mengalami
pendidikan yang semestinya. Kondisi ini menjadi berisiko, karena
mayoritas pendidikan orangtua adalah masih setingkat SD.
Lebih parah lagi, para orangtua ini
relatif belum siap benar menjadi orangtua karena dulunya tidak memiliki
orangtua yang bisa menjadi panutan. Komplet sudah masalah ketidaksiapan
anak-anak kita ini masuk sekolah formal. Padahal, soal pemahaman
nilai-nilai etika, moral, karakter, dan kejujuran itu dimulai di
keluarga, di saat anak-anak masih belia dan dalam pangkuan
ayah-bundanya.
Kalau kita sekarang sibuk dengan
pendidikan karakter di SD dan seterusnya, itu ibarat menegakkan benang
basah. Karakter anak sudah terbentuk sehingga lebih sulit mengubah.
Masuk PAUD juga bukan jaminan anak
berprestasi di tingkat selanjutnya. Hal ini akibat salah kaprah dalam
seleksi masuk TK dan SD yang sudah menuntut anak menguasai—tidak sekadar
memahami—kompetensi baca, tulis, hitung (calistung). Akibatnya, tak
jarang kita temui PAUD yang sudah mengajarkan materi-materi calistung
secara intensif.
Sekolah yang membahagiakan
Bebaskan anak-anak yang masuk PAUD untuk
bermain bersama teman sebayanya, menjelajahi dunia baru yang ada di
luar rumah keluarganya, dan mengendalikan pikiran dan emosinya secara
baik. Kita bisa belajar dari Singapura yang bahkan mulai mendorong
keberadaan happy schools yang menghapuskan kompetisi nilai dan
menganjurkan kompetensi bekerja sama. Ini diterapkan tidak hanya di
PAUD, tetapi juga sampai perguruan tinggi.
Berbekal Manifesto for Positive
Education, negeri-kota tetangga ini menekankan keseimbangan antara
prestasi akademik dan potensi pertumbuhan anak. Sukses itu dapat diraih
tanpa harus mengorbankan kewarasan jiwa dan raga.
Menurut Organisasi Pendidikan, Ilmu
Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa, sekolah
sebaiknya bertujuan membahagiakan anak. Menurut Socrates, bahagia itu
dapat diajarkan di sekolah yang merupakan masyarakat mikrokosmos. Anak
dapat belajar mengenai nilai-nilai etika dan moral, keterampilan, dan
kelakuan ditambah interaksi dengan teman sebayanya. Hubungan sosial
inilah yang menurut Khonghucu menjadi ”sumber” kebahagiaan.
Lebih jauh lagi, Aristoteles menyatakan
kebahagiaan itu tergantung kemampuan anak mengelola karakternya dalam
pertemanan, menerapkan rasa keadilan, dan menjadi warga negara yang
baik. Menurut Johann Pestalozzi yang dikenal sebagai ”bapak pedagogi
modern”, mendidik harus fokus ke anak secara utuh (whole child) agar
dapat mencapai hasil yang lebih jauh dari sekadar prestasi akademik,
tetapi juga pertumbuhan fisik, mental, dan psikologi anak.
Dengan kata lain, kita mendidik tiga
elemen: head (kognitif), heart (emosi), dan hand (fisik). Pemikir
Jepang, Tsunesaburo Makiguchi, menyebutkan bahwa pendidikan dianggap
berhasil kalau mampu membimbing anak menjadi terdidik dalam meraih
kebahagiaannya.
Studi biaya dan manfaat yang dilakukan
oleh Nakajima dkk (2016) menunjukkan yang paling efektif adalah bila
anak masuk kelompok bermain atau PAUD pada usia 3-4 tahun dan lanjut ke
TK pada usia 5-6 tahun. Pengamatan yang lain dari Harry Patrinos dkk
(2016) dan Bank Dunia adalah tidak cukup efektivitas biaya dan efeknya,
tetapi sudah saatnya penyelenggaraan PAUD memperhatikan mutu, yaitu
pendanaan yang cukup, kurikulum yang seimbang, pegawai yang terlatih,
dan digaji dengan baik, serta pendataan yang berkelanjutan agar program
dapat selalu diperbaiki.
Peran pemerintah—pusat dan daerah—serta
masyarakat sama pentingnya dalam memonitor PAUD agar pendidikan ini
tidak sekadar ada, tetapi juga berjalan dengan benar.
Studi yang dilakukan Hasan dkk (2013),
PAUD memiliki efek besar ke anak-anak, terutama mereka yang datang dari
keluarga miskin. Ada lima aspek yang secara nyata naik, yaitu kesehatan
fisik dan jiwa, kompetensi sosial, kematangan emosi, perkembangan bahasa
dan kognitif, serta komunikasi dan pengetahuan umum. Hal ini sesuai
dengan pandangan John Locke, pemikir pendidikan asal Inggris, yang
menyatakan pendidikan harus merangsang pertumbuhan fisik, mental, dan
spiritual anak.
Oleh sebab itu, anak yang disiapkan
dengan baik sebelum masuk ke sistem pendidikan formal mulai SD dan
seterusnya akan tumbuh dan berkembang secara maksimal. Tidak hanya anak
kita akan memiliki skor PISA dan ujian nasional yang tinggi, tetapi juga
pribadi yang terdidik, berkarakter, dan bahagia.
ARTIKEL ANAK DIDIDIK UNTUK MENALAR DENGAN HATI NURANI
Unknown | 7:51:00 PM | 0
komentar
Setiap peradaban menunjukkan tingkat
ilmu pengetahuan melalui cara hidup, teknologi keseharian, dan aspirasi
mereka tentang kehidupan dan alam. Kemampuan memprediksi adalah tulang
punggung kemajuan peradaban. Kemampuan ini adalah hasil dipahaminya
hubungan sebab akibat dalam proses investigasi saintifik.
Sains adalah badan usaha raksasa, suatu
enterprise, yang dilaksanakan oleh manusia dari generasi ke generasi
dengan produk berupa ilmu pengetahuan, tentang dirinya, tentang alam,
dan hubungan keduanya. Sains memaksa pekerjanya secara rasional
menganalisis bukti ilmiah serta mengonstruksi dan menguji pemikiran
obyektif tentangnya.
Manusia mengaspirasi masa depan untuk
skala waktu yang jauh lebih panjang daripada penghuni Bumi lainnya yang
hanya dapat menyiapkan kebutuhan hidup untuk esok atau musim berikutnya.
Manusia ingin maju dan berkembang, tidak sekadar bertahan hidup.
Selain kemampuan memprediksi dan
menanggulangi masalah, sains yang tumbuh semakin kokoh menawarkan
inovasi kreatif. Semua teknologi pendukung kehidupan modern sekarang
berfondasikan sains. Kemajuan dalam science, technology, engineering,
mathematics (STEM) dipacu terus untuk memenuhi ambisi yang sebagian
memang didorong kebutuhan. Ada rangkaian kerja teramat panjang antara
produk teknologi yang dimanfaatkan konsumen dan sains yang mendasarinya.
Namun, kesenjangan pengetahuan
menimbulkan ketidakpedulian akut. Peningkatan daya beli membuat
masyarakat tidak ketat memilih konsumsi. Tidak ada upaya berhemat demi
kelangsungan hidup Bumi beserta segala penghuninya.
Dalam berbagai konteks manusia semakin
terhubung satu sama lain dan semakin terekspos pada lingkungan alamnya.
Namun, ironisnya keterhubungan tidak menutup kesenjangan pemahaman
hubungan kausal ini.
Manusia tidak lagi mengerem nafsunya
memperluas aset melebihi keperluan wajar. Selain tidak bertanggung jawab
secara ekonomi, tindakan ini juga merupakan perwujudan ketidakpekaan
terhadap tatanan hidup bersama suatu bangsa. Harga tanah pun melonjak
tak lagi terjangkau rakyat banyak dan sawah sumber pangan berubah
menjadi pemakaman mewah.
Peningkatan kebutuhan
Yang juga tidak banyak disadari adalah
peningkatan jumlah konsumen dimungkinkan oleh penurunan biaya produksi
akibat otomatisasi pada sektor industri sehingga harga produk menjadi
lebih murah.
Prediksi pekerjaan untuk dekade
mendatang mengindikasikan peningkatan 16-60 persen kebutuhan tenaga
kerja yang memiliki kompetensi tinggi dalam STEM. Konsekuensinya sangat
berat jika kita tidak menyegerakan peningkatan hasil pendidikan STEM.
Komponen STEM telah lama mewujud dalam
kurikulum pendidikan kita, mulai dari tingkat dasar hingga tertier.
Namun, efikasinya masih rendah. Ini terlihat pada jauh dari optimalnya
berbagai fungsi kehidupan. Bisa jadi ini menjelaskan landainya kurva
kenaikan PDB terhadap jumlah waktu pendidikan.
Untuk dapat menikmati bonus demografi
2010-2030, sangat penting efikasi pendidikan STEM ditingkatkan, terutama
sejak tingkat sekolah menengah, di seluruh pelosok Indonesia tidak
hanya di kota-kota besar.
Mereka yang harus bisa mengangkat
ekonomi Indonesia dalam selang waktu sangat sempit itu dan memastikan
gradien positif kuat untuk menjamin ekonomi Indonesia tidak merosot
akibat bertambahnya penduduk.
Peran sentral perguruan tinggi adalah ke
atas menggali, membangun ilmu pengetahuan, dan menciptakan sumber daya
manusia andal; ke arah lateral menjadi anchor institution bagi kemajuan
kota yang menjadi lokasi perguruan tinggi. Dalam menciptakan sumber daya
manusia, lingkungan akademia perlu menghidupkan semangat berbakti
kepada bangsa melalui pelayanan terhadap kepentingan masyarakat banyak.
Kerja sama sinergis antara perguruan
tinggi, pemerintah, dan korporasi diperlukan agar ketimpangan tidak
berkelanjutan, agar investasi pendidikan kembali dalam bentuk
pembangunan Indonesia yang lebih adil.
Korporasi harus menyiapkan diri untuk
dapat menyerap tenaga-tenaga baru ini. Termasuk di dalam tanggung jawab
korporasi adalah menciptakan sistem kerja yang kondusif untuk
menyertakan perempuan dalam workforce (kekuatan kerjanya).
Generasi muda yang andal ini tidak akan
hanya mengisi kebutuhan tenaga kerja, tetapi dengan memanfaatkan
jejaring kerja dan sumber pengetahuan yang luas, mereka juga dapat
menjadi emerging power yang memunculkan kreasi inovatif sebagai tawaran
solusi terobosan bagi banyak tantangan kehidupan modern yang
mengutamakan keberlangsungan (sustainability).
Generasi muda ini akan demikian terlibat
dalam kemajuan yang jelas memerlukan kemampuan berpikir rasional.
Harapannya, berpikir rasional menjadi pola berpikir masyarakat. Kita
ingat, kehidupan modern menjadikan keberlangsungan bersama sebagai
tantangan utama. Oleh karena itu, pola pikir rasional modern akan
menjadikan keberlangsungan bersama sebagai variabel penting terutama
dalam perilaku yang lebih empatik terhadap kebutuhan lingkungan.
Rumah rujukan
Perguruan tinggi menjadi rumah rujukan
bagi masyarakat untuk mengukur keabsahan ilmu pengetahuan. Seberapa baik
sains dipercaya dan dihidupkan dalam perilaku masyarakat amat
bergantung pada keberhasilan akademia menyajikan sains.
Dalam situasi terkini, ketika masyarakat
belum siap menghadapi agresi berita palsu dan distorsi interpretasi
saintifik atas bukti pengamatan, para akademisi harus proaktif
memberdayakan nalar masyarakat dalam mencerna informasi.
Berita palsu dan narasi sains yang
terdistorsi bukan hadir karena kenaifan, melainkan dengan agenda gelap
yang tidak ingin kebenaran saintifik mengungkapnya. Misalnya, penolakan
terhadap bukti bahwa kegiatan manusia adalah penyebab utama pemanasan
global karena tidak mau meninggalkan keuntungan dari tradisi pemanfaatan
bahan bakar fosil untuk listrik.
Kondisi sudah genting, tetapi masih
terlalu banyak penduduk dunia yang tidak menyadari, atau lebih buruk
lagi tidak mau tahu, bahwa dirinya adalah salah satu penyumbang masalah.
Dorongan utama March for Science
baru-baru ini adalah untuk menjadikan sains sebagai masukan krusial
dalam mengelola dunia ini untuk kepentingan jangka panjang, bukan
keuntungan sesaat untuk pihak-pihak tertentu, dan untuk menyadarkan akan
daya universal yang sains tawarkan kepada orang yang memahaminya.
Juknis BOS SD SMP SMA SMK 2017 sesuai Permendikbud - SDN PANDULANGAN
Unknown | 9:05:00 PM | 0
komentar
Juknis BOS SD SMP SMA SMK 2017 sesuai Permendikbud
Unknown | 7:40:00 PM | 0
komentar
Update informasi terbaru mengenai Juknis BOS 2017 untuk SD SMP SMA SMK sesuai dengan Permendikbud Nomor 8 Tahun 2017 yang ditetapkan pada tanggal 22 Februari 2017, silahkan lihat pada link di bawah ini:
Di bawah ini merupakan berkas-berkas terkait dengan BOS:
Berikut ini adalah berkas Juknis BOS 2017 untuk SD SMP SMA SMK. Ada beberapa berkas yang berhubungan dengan Juknis BOS 2017 untuk SD SMP SMA SMK. Berkas-berkas ini ditujukan untuk diketahui oleh Guru, Kepala Sekolah dan lain-lain di seluruh SD/SMP/SMP Satap/SMA/SMA Satap/SMK, dan SDLB/ SMPLB/SMALB/SLB baik negeri maupun swasta yang sudah terdata dalam sistem Data Pokok Pendidikan Dasar dan Menengah (Dapodikdasmen) dan berhak menerima dana BOS sesuai ketentuan.
Permendikbud Nomor 8 Tahun 2017 Tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
Di bawah ini merupakan berkas-berkas terkait dengan BOS:
Berikut ini adalah berkas Juknis BOS 2017 untuk SD SMP SMA SMK. Ada beberapa berkas yang berhubungan dengan Juknis BOS 2017 untuk SD SMP SMA SMK. Berkas-berkas ini ditujukan untuk diketahui oleh Guru, Kepala Sekolah dan lain-lain di seluruh SD/SMP/SMP Satap/SMA/SMA Satap/SMK, dan SDLB/ SMPLB/SMALB/SLB baik negeri maupun swasta yang sudah terdata dalam sistem Data Pokok Pendidikan Dasar dan Menengah (Dapodikdasmen) dan berhak menerima dana BOS sesuai ketentuan.
Berikut ini adalah Draf Final Juknis BOS SD SMP SMA SMK 2017. Dikarenakan masih bersifat draf, maka juknis ini masih dimungkinkan akan ada perubahan dari Kemdikbud.
Download Draf Juknis BOS SD SMP SMA SMK 2017
Selengkapnya mengenai susunan dan isi berkas Draf Juknis BOS SD SMP SMA SMK 2017 ini silahkan lihat pada file preview atau unduh pada link di bawah ini:Draf Juknis BOS SD SMP SMA SMK 2017
Download File:
http://zo.ee/4R5I
Demikian yang bisa kami sampaikan mengenai keterangan berkas dan share file Juknis BOS 2017 untuk SD SMP SMA SMK. Semoga bisa bermanfaat dan menjawab pencarian anda seputar juknis BOS SD 2017, juknis BOS 2017 SMP, download juknis BOS 2017, juknis BOS 2017 SMK, juknis BOS 2017 pdf, juknis BOS 2017 SMA, draf juknis BOS 2017, juknis BOS SD 2017 pdf dan lain-lain.
Sumber: BOS - Kemdikbud
Sebagai referensi lainnya terkait dengan Juknis BOS 2017 untuk SD SMP SMA SMK. Berikut ini berkas-berkas yang berhubungan dengan Juknis BOS diantaranya:
- PMK Nomor 187/PMK.07/2016 yang diterbikan pada tanggal 2 Desember 2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 48/PMK.07/2016 Tentang Pengelolaan Transfer Ke Daerah dan Dana Desa
- Juknis Dana BOS 2017 Sesuai SE Mendagri No. 910/106/SJ Terkait Dana BOS SD dan SMP; Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 910/106/SJ tentang Petunjuk Teknis Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan serta Pertanggungjawaban Dana Bantuan Operasional Sekolah Satuan Pendidikan Negeri yang Diselenggarakan oleh Kabupaten/Kota pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
- Juknis Dana BOS 2017 sesuai SE Mendagri No. 903/1043/SJ Terkait Dana BOS SMA / SMK; Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 903/1043/SJ tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah Satuan Pendidikan Menengah Negeri dan Satuan Pendidikan Khusus Negeri yang Diselenggarakan Pemerintah Provinsi pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Download File:
- PMK Nomor 187 2016.pdf
- Juknis BOS SE Mendagri No 903-1043-SJ.pdf
- Juknis BOS SE Mendagri No-910-106-SJ.pdf
Juknis BOS 2016 SD SMP SMA SMK
Sebagai perbandingan, berikut ini Petunjuk Teknis atau Juknis BOS 2016 yaitu Permendikbud Nomor 16 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia atau Permendikbud Nomor 80 Tahun 2015 Tentang Pentunjuk Teknis dan Pertanggungjawaban Keuangan Dana bantuan Operasional Sekolah. Berkas ini terdiri dari:
- Lampiran 1 Petunjuk Teknis atau Juknis BOS 2016 untuk SD dan SMP
- Lampiran 2 Petunjuk Teknis atau Juknis BOS 2016 untuk SMA
- Lampiran 3 Petunjuk Teknis atau Juknis BOS 2016 untuk SMK
Subscribe to:
Posts (Atom)